PETA PEREKONOMIAN
INDONESIA
1.
Keadaan Geografis Indonesia
Keadaan wilayah (geografi) dan penduduk
(demografi) Indonesia sebagai Negara terbesar di Asia Tenggara merupakan
negeara kepulauan (maritime), dimana lebih kurang 65% terdiri atas perairan dan
35% adalah daratan. Daratan terdiri atas 17.058 pulau maupun gugusan
pulau-pulau kecil dan besar yang seluruhnya lebih kurang 2.028.087 km2.
Kepulauan Indonesia menyebar sebelah menyebelah khatulistiwa, dengan ketentuan
:
Ø Panjang
wilayah mencakup 1/8 khatulistiwa
Ø Jarak
terjauh utara-selatan 1.888 km
Ø Terletak
diantara 06 derajat 08’ lintang utara, 11 derajat 15’ lintang selatan, dan
diantara 94 derajat 45’-141 derajat 05’ bujur timur
Ø Jumlah
luas keseluruhan pulau penting 1.849.731 km2
Ø Luas
pulau 2/3 dari seluruh wilayah
Ø Persebaran
penduduk tidak merata. Ada yang sangat pedat (Jawa, Madura, dan Bali) ada juga
yang jarang sekali (Irian Jaya)
Indonesia
mempunyai kekayaan alam lebih efektif maupun potensial, terutama bahan-bahan
vital dan strategis, diantaranya adalah minyak bumi, timah, bauksit, besi,
mangaan, dan batu bara.
Indonesia
sebagai negara kepulauan, karena terletak diantara dua benua (asia dan
Australia) dan dua samudera (Indonesia dan pasifik) sehingga disebut nusantara,
nusa antara dua benua dan samudra.
Kepulauan
Indonesia yang disebut nusantara jika diperhatikan
~ Sebelah
utara dan selatan terdapat benua-benua
~ Sebelah
barat dan timur terdapat samudera-samudera
Jadi,
kedudukan Indonesia berada pada posisi silang, berada pada percaturan lalu
lintas kehidupan dunia
2. Mata Pencaharian Masyarakat Indonesia
Cobalah mengamati lingkungan sekitarmu. Identifikasikan kegiatan ekonomi orang-orang di daerahmu. Apakah pekerjaan mereka? Pekerjaan yang rutin dilakukan dan mendatangkan nafkah dinamakan mata pencaharian. Hal ini bisa dilihat dari corak kehidupan penduduk setempat. Berdasarkan ciri yang dimilikinya, kehidupan penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak, yakni corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (kompleks). Masing-masing corak kehidupan memiliki ciri tersendiri.
Mata
pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat berhubungan
dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Contohnya pertanian, perkebunan,
dan peternakan. Sementara, mata pencaharian penduduk yang memiliki corak modern
biasanya lebih mendekati sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan
pemanfaatan lahan dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan
pariwisata. Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi
penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
1.
Pertanian
Pertanian
merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat
agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utamanya.
Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Persawahan
Persawahan
merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan basah yang
diairi secara teratur. Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah
padi. Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
1)
Persawahan irigasi, yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap
dan teratur dengan membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari
sungai atau danau atau dikenal dengan istilah irigasi.
2)
Persawahan lebak yaitu persawahan yang berada di kanan kiri sungai-sungai yang
besar. Sistem pengairannya mengandalkan air sungai yang ada.
3)
Persawahan tadah hujan, yakni persawahan yang sistem pengairannya mengandalkan air
hujan atau tergantung pada curah hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan
ditanami tanaman-tanaman palawija.
4)
Persawahan pasang-surut, yakni persawahan yang sistem pengairannya memanfaatkan
air muara atau rawa yang pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya
ditemukan di kawasan pantai atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan
pasang surut.
b.
Tegalan
Selain
persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dapat
juga dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan tegalan.
Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah.
Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan
ladang.
c.
Perladangan
Selain
dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-pindah
yang disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah
untuk pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden) untuk mencari
lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan dalam perladangan
biasanya merupakan lahan kering. Selain berpindah-pindah, pertanian ladang juga
belum mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan. Perladangan
biasanya dilakukan penduduk dengan cara membabat pepohonan pada lahan yang ada
di hutan dan kemudian ditanami dengan tanaman-tanaman tertentu. Tanaman yang
biasa ditanam di ladang antara lain tanamantanaman palawija, padi huma,
umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan
kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat
membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena erosi. Sistem
pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di daerah-daerah yang
masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
2.
Perkebunan
Pernahkah
kamu mengunjungi atau melihat perkebunan the atau kelapa sawit? Bagaimana luas
perkebunan itu menurutmu? Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas
pada tanaman pangan utama, namun juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan
semacam buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa jenis tanaman yang diperlukan
dalam industri juga biasanya ditanam di perkebunan, misalnya kapas, kelapa
sawit, tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan
dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas
yang memerlukan modal besar.
3.
Peternakan
Usaha
pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk
dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan. Faktor-faktor
yang mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a.
Mempunyai padang rumput yang luas.
b.
Iklimnya cocok untuk persyaratan hidup ternak.
c.
Memperluas lapangan kerja di bidang peternakan.
d. Dapat
diambil bermacam-macam manfaat, seperti dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit,
susu, dan kotorannya untuk pupuk pertanian.
Peternakan
biasanya merupakan mata pencaharian sampingan dari penduduk yang menjalankan
usaha pertanian. Berdasarkan jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan hewan unggas.
a.
Peternakan Hewan Besar
Peternakan
jenis ini membudidayakan hewan-hewan bertubuh besar, seperti sapi, kuda, dan
kerbau. Ternak hewan-hewan bertubuh besar diambil manfaatnya dalam bentuk susu,
daging, kulit, dan tenaganya sebagai alat transportasi. Selain itu, kotorannya
dapat digunakan sebagai pupuk alamiah yang diperlukan dalam usaha pertanian dan
perkebunan.
b.
Peternakan Hewan Kecil
Peternakan
hewan kecil membudidayakan hewan-hewan bertubuh kecil, seperti babi, kambing,
domba, kelinci, dan lainnya. Manfaat beternak hewan-hewan kecil adalah untuk
diambil susu, daging, dan kulitnya.
c.
Peternakan Hewan Unggas
Ayam,
bebek, angsa, itik, dan puyuh merupakan beberapa contoh hewan unggas yang
banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Manfaat beternak hewan-hewan unggas
adalah untuk diambil daging, telur, bulu, atau sebagai penghibur untuk
dinikmati suara atau keindahannya.
4.
Perikanan
Negara
kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis pantai
yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah. Semua
potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
Berdasarkan
jenis perairannya, usaha perikanan dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Perikanan Darat
Perikanan
darat merupakan usaha pembudidayaan atau penangkapan ikan yang dilakukan di
daratan. Pembudidayaan perikanan darat dapat dilakukan di tambak, keramba,
kolam, empang, dan lainnya. Perikanan darat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1)
Perikanan air payau, dilakukan di tepi-tepi pantai yang datar dalam bentuk
tambak atau empang. Jenis ikan yang diusahakan adalah udang dan bandeng.
2)
Perikanan air tawar, meliputi perikanan di sawah, kolam, danau, sungai, dan
keramba. Jenis-jenis ikan yang diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.
b.
Perikanan Laut
Usaha
pembudidayaan atau penangkapan hewan-hewan laut disebut dengan perikanan laut.
Penangkapan hewan-hewan laut biasanya dilakukan oleh penduduk yang tinggal di
kawasan pesisir. Nelayan biasanya menangkap hewan-hewan laut di kawasan
laut-laut dangkal atau zona neritik. Secara tradisional, para nelayan biasanya
menggunakan perahuperahu kecil. Penangkapan besar-besaran biasanya menggunakan
perahu motor yang besar. Jenis peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan
sangat beragam, misalnya pancing, jala, jaring, sero, dan lainnya. Potensi
perikanan laut Indonesia sangat besar, karena hampir 60% wilayah Indonesia
merupakan perairan laut. Jenis ikan yang dihasilkan antara lain tongkol, cucut,
biawak, dan tuna.
Pusat
perikanan laut di Indonesia adalah:
1) Bagan
Siapi-api (Riau) merupakan pelabuhan ikan terbesar di Indonesia.
2)
Cilacap dan Tegal (Jawa Tengah)
3) Muncar
(Banyuwangi, Jawa Timur)
4)
Airtembaga (Sulawesi Utara).
Hasil
penangkapan ikan, baik perikanan darat atau laut perlu diawetkan agar dapat
bertahan lama. Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain pendinginan,
penggaraman, pemindangan, pengasapan, dan pengalengan.
5.
Kehutanan
Lebih
dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan kawasan yang
ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai
jenis binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai
negara yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena
curah hujan yang tinggi.
Hutan di
Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a.
Berdasarkan Asalnya atau Terjadinya Hutan
1) Hutan
alami, yaitu hutan yang tumbuh secara almiah. Contoh: hutan rimba.
2) Hutan
buatan, yaitu hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk diambil hasil
kayunya untuk industri. Contoh: hutan karet dan hutan jati.
b.
Berdasarkan Jenis Tanamannya
1) Hutan
homogen, yaitu hutan yang hanya terdiri atas satu jenis tanaman saja. Contoh:
hutan jati dan hutan pinus.
2) Hutan
heterogen, yaitu hutan yang terdiri atas bermacammacam jenis tanaman, biasanya
merupakan hutan alami.
c.
Berdasarkan Fungsi atau Manfaatnya
1) Hutan
produksi, yaitu hutan yang ditanam untuk dimanfaatkan kayunya, getahnya, dan
sebagainya. Contoh hutan jati, hutan pinus, dan hutan karet.
2) Hutan
lindung, yaitu hutan yang difungsikan untuk melindungi tanah dari erosi dan
untuk konservasi hutan. Hutan ini banyak dijumpai di pegunungan atau
lerenglereng bukit.
3) Hutan
suaka, yaitu hutan yang difungsikan untuk melindungi jenis tumbuhan (cagar
alam) dan jenis hewan tertentu (suaka margasatwa). Contoh: Kebun Raya Bogor dan
Ujung Kulon (badak bercula satu).
4) Hutan
wisata, yaitu hutan yang difungsikan untuk wisata dan rekreasi.
Secara
umum fungsi dan manfaat hutan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai
berikut.
a. Fungsi
hidrologis yaitu dapat menyimpan cadangan air.
b. Fungsi
ekonomis yaitu dapat diambil hasilnya untuk kegiatan produksi sehingga
mendatangkan devisa bagi negara.
c. Fungsi
klimatologis yaitu dapat mengatur cuaca atau iklim dan menyegarkan udara.
d. Fungsi
orologis yaitu untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
Oleh
karena begitu pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan, maka kelestariannya perlu
dijaga dari kerusakan, baik dari kebakaran hutan dan penebangan hutan secara
liar (ilegal logging).
6.
Pertambangan
Pertambangan
dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam
yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia. Kegiatan
pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja, namun
juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan
barang setengah jadi sebagai bahan dasar industri.
Secara
garis besar barang tambang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
a.
Berdasarkan manfaat atau kegunaannya, barang tambang dapat dibedakan ke dalam
tiga golongan.
1)
Golongan A, yaitu barang tambang strategis dan penting untuk perekonomian
negara. Contohnya minyak bumi, batubara, gas alam, bijih besi, tembaga, dan
nikel.
2)
Golongan B, yaitu barang tambang yang vital dan penting bagi kehidupan orang
banyak atau penting untuk hajat hidup orang banyak. Contohnya emas, perak,
belerang, fosfat, dan mangan.
3)
Golongan C, yaitu barang tambang yang secara langsung digunakan untuk bahan
keperluan industri. Contohnya batu gamping, kaolin, marmer, gips, dan batu
apung.
b.
Berdasarkan bentuknya, barang tambang dikelompokkan sebagai berikut.
1) Barang
tambang berbentuk energi, yaitu barang tambang yang dapat menghasilkan tenaga
atau energi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya minyak bumi,
batubara, gas alam, dan uranium.
2) Barang
tambang berbentuk mineral logam. Contohnya timah, tembaga, bijih besi, emas,
perak, dan nikel.
3) Barang
tambang berbentuk mineral bukan logam. Contohnya intan, belerang, gamping,
marmer, pasir kwarsa, dan fosfat.
Selain
dari pengelompokan di atas, barang tambang dapat dikelompokkan berdasarkan
bahan asal pembentukannya yaitu mineral organik dan mineral anorganik. Mineral
organik yaitu mineral yang berasal dari sisa makhluk hidup misalnya gas alam,
minyak bumi, dan batubara. Mineral anorganik yaitu mineral yang berasal dari
sisa-sisa bahan anorganik misalnya kaolin,
batu,
pasir kwarsa, yodium. Adapun mineral logam bukan berasal dari organik ataupun
anorganik.
Untuk
mendapatkan barang tambang yang masih terdapat di alam perlu dilakukan beberapa
tahapan. Tahap pertama adalah eksplorasi
yaitu melakukan kegiatan penyelidikan dan penelitian pada suatu daerah
yang diperkirakan mengandung barang tambang tertentu. Tahap selanjutnya adalah eksploitasi yaitu tahap
pengambilan atau penambangan barang tambang di dalam bumi. Wilayah Indonesia
sangat kaya akan potensi sumber daya alam. Namun begitu, belum semua potensi
yang dimiliki telah dipergunakan secara maksimal.
7.
Perindustrian
Perindustrian
merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi. Bidang perindustrian merupakan bidang pencaharian yang
terus meningkat. Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang
perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja.
Berdasarkan besaran proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi
industri kecil, industri menengah, dan industri besar.
a.
Industri Kecil
Industri
kecil merupakan kegiatan industri dalam skala terbatas. Jenis industri ini
biasanya berbasis pada rumah tangga. Jumlah tenaga kerjanya pun terbatas dan
teknologi yang digunakan dalam industri ini tidak terlalu kompleks. Contohnya
antara lain rumah batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan anyam-anyaman, dan
sebagainya.
b.
Industri Menengah
Industri
menengah merupakan kegiatan industri yang tidak berbasis pada rumah tangga.
Jumlah tenaga kerjanya lebih banyak dari industri kecil dan teknologi yang
digunakan dalam industri ini sudah mulai melibatkan mesin-mesin dalam jumlah
terbatas. Contohnya antara lain industri percetakan, konfeksi, dan
penggergajian kayu.
c.
Industri Besar
Industri
besar kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri ini memerlukan modal besar,
dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, dan teknologi yang digunakan sangat
kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran besar dalam jumlah
banyak. Contohindustri besar adalah pembuatan mobil, pesawat terbang, dan
pengolahan besi.
8.
Pariwisata
Pariwisata
dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di
sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai
pemandu (guide),
penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan. Indonesia merupakan
negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata. Keindahan alam
Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara. Namun, masih sedikit
penduduk Indonesia yang bekerja di bidang pariwisata.
9.
Transportasi dan Jasa
Jasa
merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau
melaksanakan sesuatu. Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan
barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pencaharian penduduk
dalam bidang ini pun sangat beragam. Bidang jasa dan transportasi terutama
menjadi pilihan pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara
lain adalah pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot,
masinis, dan sebagainya.
10.Perdagangan
Perdagangan
dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada
konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau
komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran
dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil,
perdagangan menengah, dan perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya
berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah
kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil
sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar kegiatan melibatkan
produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang
menengah.
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber
daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM potensi yang terkandung dalam
diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan
yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM
lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu
organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian psikologi, para praktisi SDM
harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.
Sebagai ilmu, SDM dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia
atau (MSDM). Dalam bidang ilmu ini, terjadi sintesa antara ilmu manajemen dan
psikologi. Mengingat struktur SDM dalam industri-organisasi dipelajari oleh
ilmu manajemen, sementara manusia-nya sebagai subyek pelaku adalah bidang
kajian ilmu psikologi.
Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang SDM bukan sebagai
sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset bagi institusi atau
organisasi. Karena itu kemudian muncullah istilah baru di luar H.R. (Human
Resources), yaitu H.C. atau Human Capital. Di sini SDM dilihat bukan sekedar
sebagai aset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipatgandakan,
dikembangkan (bandingkan dengan portfolio investasi) dan juga bukan sebaliknya
sebagai liability (beban,cost). Di sini perspektif SDM sebagai investasi bagi
institusi atau organisasi lebih mengemuka.
4. Investasi
·
Pada saat itu
perhitungan serta kalkulasi proyek-proyek investasi baru dapat dengan mudah
dilakukan karena memang terdapat kepastian berusaha yang tinggi dan tingkat
resiko kegagalan dalam berusaha yang rendah. Resiko berusaha yang rendah ini
didukung oleh iklim politik yang stabil. Keamanan dalam perjalanan barang
pasokan dan bahan mentah untuk kegiatan industri dan proses logistik dari
produk dan barang jadi perusahaan dapat terkirim dengan mudah dan murah
ditangan konsumen.
·
Demikian juga sistem
perijinan investasi masih ditangani secara sentralistis sehingga sekaligus
mengurangi rantai birokrasi yang berlebihan. Tuntutan partai politik dan
lembaga swadaya masyarakatpun masih dalam koridor yang tidak banyak mengganggu
jalannya proses berbisnis.
·
Kondisi iklim berusaha
dan resiko investasi yang positif ternyata kemudian membuah kan hasilnya.
Perusahaan-perusahaan domestik tanpa ragu-ragu dapat melakukan ekspansi
usahanya disegala lini produksi. Minat untuk melakukan investasi secara
langsung pada sektor riil yang dilakukan oleh masyarakat bisnis dan industri
rumahtangga meningkat tajam baik di sektor pertanian, perikanan, pertambangan,
konstruksi, industri pengolahan, industri berat, jasa keuangan dan perbankan,
serta pada sektor-sektor jasa lainnya.
·
Minat investasi yang
paling menonjol dan menunjukkan peningkatannya adalah investasi langsung dalam
rangka mendapatkan fasilitas penanaman modal asing (FDI). Kehadiran FDI telah
memberikan kontribusi yang besar dalam mendorong kinerja laju pertumbuhan
ekonomi Indonesia, mendorong timbulnya industri pasokan bahan baku lokal,
proses alih teknologi dan manajemen, serta manfaat bagi investor lokal. Manfaat
yang paling menonjol adalah berkembang nya kolaborasi yang saling menguntungkan
dan terjalin antar investor asing dengan kalangan pebisnis lokal. Disini kita
melihat bagaimana bisnis dan industri komponen berkembang dengan pesat,
termasuk berbagai kegiatan usaha yang berorientasikan ekspor.
·
Perkembangan investasi
langsung yang dahsyad tersebut kemudian memberikan berbagai manfaat dan dampak
positif untuk perkembangan ekonomi nasional dan lokal. Devisa negara kita
mengalami peningkatan yang cukup berarti sehingga negara kita dapat memiliki
cadangan pendanaan untuk keperluan berjaga-jaga dalam kondisi yang kurang baik.
Lapangan kerja secara nasionalpun dapat diberikan pada jumlah yang tinggi,
dimana dengan satu persen laju pertumbuhan dalam perekonomian nasional dapat
secara langsung memberikan tambahan lapangan kerja antara 700 ribu sampai
dengan 800 ribu pekerja.
·
Jarang kita mendengar
keluhan dari para calon pekerja di daerah perkotaan yang sulit mendapatkan
lapangan kerja. Tingkat pengangguran dapat ditekan seminimal mungkin. Lapangan
kerja yang diberikan oleh kehadiran perusahaan asing dan domestik berorientasi
kan ekspor secara bersamaan telah dirasakan manfaatnya oleh kalangan pekerja
kerah putih, para lulusan program pasca sarjana maupun para lulusan dari
program pendidikan sarjana di tanah air. Ditempat lokasi kerja perusahaan asing
putra-putra bangsa mendapatkan pengalaman yang sangat luas dalam bidangnya
masing-masing, dengan pengenalan pada wawasan manajemen modern dan pengenalan
terhadap kehadiran pasar global. Beberapa diantara karyawan tersebut kemudian
beralih status menjadi entrepeneur-entrepreneur muda yang telah membesarkan
perkembangan usaha-usaha ekonomi berskala menegah dan kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar