On The Spot - 7 Mitos Penyebab Gendut - Lemak
sering kali dituding sebagai "biang keladi" obesitas serta berbagai
jenis penyakit berbahaya lainnya. Akibatnya, kian hari kian banyak saja
perempuan yang menyingkirkan lemak dari menu sehari-hari. Padahal,
beberapa di antara pernyataan buruk tentang lemak itu hanyalah mitos
yang menyesatkan.
Mitos 1: Jangan Minum Susu kalau Mau Kurus
Tubuh
kita membutuhkan protein, vitamin (A dan D), mineral, dan suplai energi
yang terkandung di dalam susu. Susu juga amat baik karena kandungan
kalsium yang tinggi (116-290 mg kalsium per 100 gram susu). Kekurangan
kalsium akan membuat Anda rentan terserang osteoporosis dan kekurangan
produksi hormon yang bisa membantu mengurai lemak di dalam tubuh.
Tip:
Minumlah susu 1-2 kali sehari. Perempuan berusia di bawah 30 tahun
masih boleh mengonsumsi susu full cream. Susu low fat ataupun nonfat
adalah pilihan terbaik bagi yang usianya di atas 30 tahun.
Mitos 2: Avokad adalah Jenis "Buah Terlarang"
Lemak
di dalam avokad adalah asam lemak omega-9, jenis lemak baik yang justru
mampu menekan kadar kolesterol jahal (LDL). Avokad juga kaya serat
sehingga bisa menyerap kelebihan LDL dan membuangnya bersama sisa-sisa
pembakaran. Avokad pun kaya kalium yang berkhasiat menstabilkan debar
jantung dan tekanan darah serta memelihara kesehatan sistem saraf. Juga
kaya vitamin E dan B yang penting untuk menjaga kesehatan kulit,
mencegah penuaan dini, dan memperkuat imunitas tubuh.
Tip:
Santap avokad tanpa tambahan dressing, seperti susu, cokelat, ataupun
gula. Avokad juga lezat dinikmati sebagai pengganti mentega atau butter
untuk melapisi roti.
Mitos 3: Mentega Lebih Baik daripada Minyak Goreng
Mentega
terbuat dari krim susu sehingga kandungan kolesterol di dalamnya justru
lebih tinggi dibandingkan minyak goreng. Terlebih, minyak goreng yang
terbuat dari bahan nabati, seperti minyak zaitun, minyak kanola, atau
minyak wijen. Meski minyak goreng nabati mengandung lebih banyak lemak
dibandingkan mentega, sebagian besar kandungan lemak yang terdapat di
dalamnya tergolong lemak "baik" yang mudah diuraikan tubuh.
Tip:
Hindari memproses makanan dengan cara digoreng dan pilihlah makanan
yang direbus, dikukus, atau ditumis. Jika terpaksa mesti menggoreng,
pilihlah jenis minyak nabati.
Mitos 4: Banyak-banyak Makan Telur Itu Aman
Memang
banyak olahragawan yang makan telur banyak-banyak demi mendapatkan
tubuh berotot. Tapi, mereka punya panduan diet yang membatasi jumlah
konsumsi telur dan mengimbanginya dengan asupan nutrisi lain. Telur
memang mengandung banyak zat gizi, seperti vitamin B-kompleks, asam
amino esensial, seperti mineral (besi, fosfor, dan kalsium). Namun,
selain kaya gizi, kandungan kolesterol di dalam kuning telur amat tinggi
sehingga konsumsinya harus dibatasi.
Tip:
Batasi makan telur menjadi 2 butir per minggu. Bersama telur,
konsumsilah sayur-sayuran yang kaya vitamin A, D, E, dan K, seperti
wortel dan tauge, untuk membantu melarutkan lemak.
Mitos 5: Pantang Makan Daging Bikin Tubuh Langsing
Daging
adalah bahan pangan yang kaya protein serta asam amino esensial yang
penting bagi tubuh. Di dalam daging ikan terkandung asam lemak omega-3
yang berguna mencegah penyakit jantung serta omega-6 yang mampu
meningkatkan pembakaran energi dalam tubuh, mengatasi retensi (penarikan
air dalam tubuh) dan penyakit jantung koroner.
Tip:
Perbanyak konsumsi ikan dibandingkan daging sapi dan ayam. Buang kulit
dan bagian yang berlemak. Jika ingin menyantap steak, hindari steak
prime rib atau T-bone yang banyak lemak.
Mitos 6: Doyan Es Krim Bikin Badan Melar
Es
krim yang berbahan dasar susu memang mengandung lemak dan kolesterol
dalam jumlah bervariasi. Tetapi, jangan lupa, di dalam setiap jenis
makanan terdapat zat gizi yang baik dan buruk bagi tubuh. Selain lemak
dan kolesterol, es krim juga mengandung banyak sekali mineral (kalsium,
magnesium, natrium, kalium, besi, seng, dan iodium), protein, serta
vitamin A, B, D, dan E. Kalsium malah mampu meningkatkan produksi hormon
yang bertugas menguraikan lemak dalam tubuh.
Tip:
Pilih es krim rendah lemak, sorbet, ataupun gelato. Lebih baik lagi,
nikmatilah es krim dengan dicampur beraneka macam potongan buah.
Mitos 7: Kacang-kacangan adalah Camilan yang Menggemukkan
Penelitian
di Purdue University menyatakan, menyantap kacang-kacangan bisa
mendatangkan rasa kenyang lebih lama dibandingkan camilan diet, seperti
biskuit beras dalam jumlah sama. Lemak dalam kacang adalah omega-9,
lemak "baik" yang mampu menurunkan level LDL. Kacang almon, hazelnut,
dan walnut mengandung asam amino arginine yang mampu memperlebar
pembuluh darah arteri dan menurunkan tekanan darah.
Tip:
Menurut penelitian, mengemil kacang 5 kali seminggu masing-masing 1
bungkus kecil dapat menurunkan risiko serangan jantung sebesar 25-39
persen. Tapi, konsumsi kacang yang dipanggang, jangan yang digoreng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar